Berikan Orasi Ilmiah Kebudayaan, ARS : Gen Z Bertanggung Jawab Untuk Melestarikan Kebudayaan

Berikan Orasi Ilmiah Kebudayaan, ARS : Gen Z Bertanggung Jawab Untuk Melestarikan Kebudayaan



 Abdul Rahim Siregar, S.T., M.T. pukul Gen Z untuk bertanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan, Orasi ini  pada festival kebudayaan MGE (Mandailing Global Edukasia), dalam orasinya menyampaikan “Gen Z  bertangguang jawab menjaga kebudayaan dengan cara mendokumentasikan tradisi, mengajarkan nilai-nilai kepada generasi muda, serta aktif berpartisipasi dalam acara budaya. Selain itu, mendukung seniman lokal dan menggunakan produk budaya juga penting untuk melestarikannya. 

melalui kegiatan Festival Kebudayaan MGE ini "Gen Z harus lebih serius dalam menjaga kebudayaan, tentu hal ini pendidikan harus lebih di tingkat kan sebagai sarana untuk mentransfer nilai, tradisi, dan pengetahuan budaya kepada generasi berikutnya, sementara kebudayaan membentuk kurikulum dan pengajaran". tegasnya

Pendidikan adalah fondasi yang akan membangun masa depan kita, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa. Di era globalisasi ini, tantangan yang kita kian makin kompleks. Perubahan dari segi teknologi, ekonomi, dan sosial terjadi dengan begitu cepat. Oleh sebab itu, pendidikan bukan hanya sekadar akses ke informasi, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis, beradaptasi, dan berinovasi.

Pendidikan akan memberikan ruang kesadaran kepadaya kita dengan baik dan akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan etika. Mari kita ingat, pendidikan bukan hanya tugas sekolah atau institusi pendidikan. Ini adalah tanggung jawab kita Bersama-keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sabtu (21/9/2024)


Dok. Humas MGE : ARS Menyampaikan Orasi kebudayaan 

Dan kegiatan hari ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus ber upaya dalam men explorasi hal-hal baru untuk mendorong anak mud kita untuk mencintai belajar, menghargai perbedaan, dan memiliki empati terhadap sesama. Pendidikan juga harus inklusif, memberikan kesempatan yang sama bagi semua, tanpa memandang latar belakang. 

Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Mari kita berkolaborasi untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang adil ke pendidikan berkualitas untuk menjadi generasi yang bias menjawab semua persoalan di tengah berkembangnnya teknologi yang sangat pesat seperti saat ini.

 "Sebagai generasi Z yang diamanahkan untuk menjaga, pendidikan, negara, sosial dan budaya saat ini, mahasiswa memiliki peran dan tugas yang sangat strategis dalam upaya menjaga kelestarian dan eksistensi budaya di Indonesia, termasuk budaya Mandailing" ujarnya. 

Lebih lanjut, Abdul Rahim menjelaskan contoh singkat peluang yang harus di persiapkan mahasiswa saat ini, peluang di daerah tapanuli bagian selatan begitu besar, yaitu potensi alam di daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). "Saat ini wilayah Tapanuli bagian selatan sedang diekplorasi kekayaan alamnya, sebagai contoh tambang emas di daerah Batang toru di Kabupaten Tapanuli Selatan. Tambang emas tersebut seluas 110.000 Ha dan baru 10.000 Ha yang sudah dieksplor untuk diambil emasnya. Data menunjukkan bahwa yang 10.000 Ha ini saja sudah memberikan hasil Triliyunan rupiah, apalagi semuanya nantinya sudah dieksplor. Nah, hal ini adalah potensi besar yang harus dikelola dengan baik agar kekayaan alam ini dapat digunakan untuk memajukan daerah, bukan untuk dinikmati oleh segelintir orang atau kepentingan sekelompok yang tidak bertanggung jawab" ujar Abdul Rahim.

Contact Us For More Complete Information!